Minggu, 15 Maret 2015

Satuan Acara Penyuluhan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester 1



         SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan                          : Asuhan kebidanan Pada ibu Hamil
Sub Pokok Bahasan                   : Tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester 1
Hari / Tanggal                             : Minggu, 30 Maret 2015
Waktu                                        : 25 menit
Sasaran                                      : Ibu Hamil Trimester 1
Tempat, Lokasi                          : Desa Teluk Jambe, Karawang.

I.    TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TUI )
     Dengan diadakannya penyuluhan ini, diharapkan ibu hamil dapat mengetahui apa yang dimaksud tanda bahaya kehamilan dan mengetahui apa saja yang termasuk tanda bahaya kehamilan trimester 1
                                      
II.  TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )
1.      Ibu hamil mampu menjelaskan pengertian dari tanda bahaya pada kehamilan trimester 1
2.      Ibu hamil dapat menyebutkan beberapa tanda bahaya pada kehamilan trimester 1
                                                                                                                                                 
III.    MATERI PENYULUHAN
1.      Pengertian tanda bahaya kehamilan
2.      Macam-macam tanda bahaya pada kehamilan trimester 1

 
I            V.  KEGIATAN PENYULUHAN
     Waktu
   Kegiatan Penyuluhan
    Kegiatan Peserta




   5  menit

A.    PENDAHULUAN

1. Mengucapkan salam dan  memperkenalkan diri.
2. Membuat kontrak waktu penyuluhan.
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
4. menjelaskan topik yang akan disampaikan.



     1. Peserta menjawab salam
 2. Peserta menyimak materi   penyuluhan yang disajikan.




    
       20 menit

B.     KEGIATAN INTI

1.   Menjelaskan pengertian dari tanda bahaya pada ibu hamil trimester 1
2.    Menyebutkan macam-macam tanda bahaya pada ibu hamil trimester 1
3.    Menguraikan tanda bahaya pada ibu hamil trimester 1
   
1.   Peserta menyimak materi penyuluhan yang disajikan.

 

        5 menit

C.     PENUTUP
1.  Tanya jawab.
2.  Kesimpulan.
3.  Saran.
4.  Salam penutup.

1. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diberikan penyaji.
2. Peserta turut mengambil kesimpulan dan saran


                                                                                                              
              V.    METODE PENYULUHAN   
              1.      Ceramah.
              2.      Tanya jawab
              3.      Diskusi

              VI.    MEDIA DAN ALAT
              1.      Media    : Leaflet dan poster.
              2.      Alat       : Spidol , kertas, penggaris, balpoin.

VII.    Evaluasi
            a.       Prosedur lisan
            b.      Bentuk soal Uraian
            c.       Jumlah soal 5 soal ( terlampir )
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    PEMBAHASAN MATERI SUSUNAN ACARA PENYULUHAN
                            TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN TRIMESTER 1
A.    Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
    Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007)
    Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya  kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

B. TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER 1
1. Pada Trimester I
     Trimester I adalah usia kehamilan 1- 3 bulan atau kehamilan berusia 0 - 12 minggu, salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:
a.       Mual muntah berlebihan
1)      Pengertian
    Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
     Gejala gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. (Sarwono, 2005: 275)
2)   Penanganan Umum
     Mual muntah dapat diatasi dengan: Makan sedikit tapi sering, hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak, Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari pada makanan padat, selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya. Hindari hal hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi, istirahat cukup, hindari hal hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
3)   Komplikasi
    Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati.Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)

b. Demam Tinggi
    Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
1)   Penanganan Umum
    Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
2)   Komplikasi
    Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)

c. Nyeri Perut Yang Hebat
1)      Pengertian
     Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98). Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang  hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
2)   Penanganan umum
a)   Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
b)   Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
c)    Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
3)    Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan premature,  solusio plasenta,  abortus,  ruptur uteri imminens (Irma,2008:7)
d.      Penglihatan Kabur
    Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.
    Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
    Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
e.  Perdarahan pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir
    Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan  normal, perdarahan kecil dalam kehamilan adalah pertanda dari “Friabel cervik”. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada ibu. Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan ektopik.
1)  Macam macam perdarahan pervaginam
a)   Abortus
    Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram. Tanda-tandanya : perdarahan dengan nyeri abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri. Terkadang disertai syok.
b)      Kehamilan ektopik
    Kehamilan di mana implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium atau di luar rahim. Tanda-tandanya : perdarahan berwarna coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri perut, uterus terasa lembek.
c)      Molahidatidos (Hamil Anggur)
    Kehamilan abnormal di mana hampir seluruh vili korialisnya mengalami perubahan hidrofik. Tanda-tandanya : Perdarahan  berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian janin, tidak terdengar DJJ janin

f.  Anemia
1)   Pengertian
    Anemia  adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira kira 50% selama kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat dari pada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah).Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
2)   Penanganan
    Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)

3)   Komplikasi
    Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/keguguran. (Ayurai, 2009: 4)
4)   Pengaruh anemia terhadap kehamilan.
a)   Bahaya selama kehamilan
    Dapat terjadi abortu, Persalinan prematuritas, Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, Mudah terjadi infeksiaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%), Mola hidatidosa, Hiperemesis gravidarum, Perdarahan antepertum, Ketuban pecah dini (KPD).
b)   Bahaya saat persalinan
    Gangguan his, kekuatan mengejan, Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlanta, Kala ke dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan. Kala uri diikuti retensio plasenta, dan perdarahan pospartum karena atonia uteri, Kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri.
c)  Pada kala nipas
    Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum, Memudahkan infeksi puerperium, Pengeluaran ASI berkurang, Terjadi dekompensasi koris mendadak setelah persalinan, Anemia kala nipas, Mudah terjadi infeksi mamae
d)  Bahaya terhadap janin
    Abortus, Terjadi kematian intrauteri, Persalinan prematuritas tinggi, Berat badan lahir rendah, Kelahiran dengan anemia, Dapat terjadi cacat bawaan, Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.

 Referensi :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar